Heri, seorang pria miskin yang tinggal di pedesaan di Cianjur, datang bersama Dyah dan Dandi yang merupakan istri dan putranya untuk menghadiri pernikahan adiknya, Aini, di rumah ibunya. Namun, dalam acara tersebut, Heri mendapat sindiran dari Asih, ibunya, tentang pekerjaannya yang serabutan dan keadaan ekonominya yang sulit. Ibunya membandingkan kehidupannya dengan adik perempuannya yang sukses merantau. Heri hanya bisa menelan sindiran ibunya.

Setelah pesta pernikahan, Heri dimintai tolong oleh Aini untuk menjaga ibunya yang akan ditinggal sendirian setelah pernikahannya. Heri awalnya enggan, tapi akhirnya menerima tanggung jawab itu. Suatu waktu, saat heri memeriksa keadan ibunya di rumah, Heri mulai menyadari perilaku aneh yang tidak biasa ditunjukkan Ibunya. Khawatir, dengan segala perlawanan Heri berhasil meyakinkan Ibunya memeriksakan kondisinya dan dokter mendiagnosis ibunya menderita alzheimer. Keadaan ibunya memaksa Heri memutuskan untuk merawat Ibunya bersama keluarganya.

Namun, konflik muncul dalam hubungan Heri dengan Dyah dengan kepindahan Ibunya. Mereka menjadi sering berdebat persoalan perawatan Ibu, ditambah keadaan ekonomi keluarganya juga memburuk karena Heri tersedot waktunya semenjak merawat ibu sedangkan Dandi akan memasuki sekolah dasar tahun ini.